Adaptasi dan inovasi merupakan dua hal yang sangat penting dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar pada madrasah ibtidaiyah. Adaptasi di perlukan agar madrasah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang di terapkan, sementara inovasi merupakan upaya buat membentuk sesuatu yg baru & tidak selaras menurut sebelumnya. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis adaptasi dan inovasi Madrasah Ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif jenis studi kasus dengan cara melakukan wawancara mendalam kepala sekolah, guru dll di Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khitam yang telah berhasil menerapkan kurikulum merdeka belajar. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan januari 2023. Hasil penelitian inovasi ini dilakukan dengan menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Ini akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, adaptasi dan inovasi yang dilakukan oleh madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar akan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Educatio ISSN 2459-9522 Print, 2548-6756 Online Vol. 9, No. 1, 2023, pp. 386-393 This is an open access article under the CC BY-SA license. Copyright © 2023 by Author Adaptasi dan Inovasi Madrasah Ibtidaiyah Dalam Menyambut Kurikulum Merdeka Belajar Siti Aisyah*, Kustiana Arisanti, Firdaus Ainul Yaqin Universitas Islam Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Indonesia *Coresponding Author sitiaisyahais31 Adaptation and innovation are critical in implementing the free learning curriculum in Islamic elementary is needed so that madrasas can adapt to changes in the curriculum that are implemented, while innovation An attempt to create something new, different from before. The aim of this research is to analyze the adaptation and innovation of Madrasah Ibtidaiyah in welcoming the independent learning curriculum. The research method used is descriptive qualitative research with a case study type by conducting in-depth interviews with school principals, teachers, and students at Madrasah Ibtidaiyah Husnul Khitam who have successfully implemented the independent learning curriculum. The research was conducted for one month in january 2023. The results of this innovation research were carried out by creating creative and innovative learning methods and integrating technology into the learning process. This will make the learning process more interesting and fun for students, which will increase student motivation and learning outcomes. Overall, the adaptations and innovations made by madrasah ibtidaiyah in accepting the Free Learning curriculum will make the learning process more effective and efficient, potentially improving the quality of education received by students. Keywords adaptation; initiation; independent learning curriculum Article History Received 2023-02-07 Revised 2023-03-20 Accepted 2023-03-31 DOI Adaptasi dan inovasi merupakan dua hal yang sangat penting dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar pada madrasah ibtidaiyah. Adaptasi di perlukan agar madrasah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang di terapkan, sementara inovasi merupakan upaya buat membentuk sesuatu yg baru & tidak selaras menurut sebelumnya. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis adaptasi dan inovasi Madrasah Ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif jenis studi kasus dengan cara melakukan wawancara mendalam kepala sekolah, guru dll di Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khitam yang telah berhasil menerapkan kurikulum merdeka belajar. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan januari 2023. Hasil penelitian inovasi ini dilakukan dengan menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Ini akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, adaptasi dan inovasi yang dilakukan oleh madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar akan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Kata Kunci adaptasi; inovasi; kurikulum merdeka belajar PENDAHULUAN Perkembangan pendidikan di Indonesia selalu diupayakan agar sesuai dengan tuntutan zaman dan sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi kemajuan bangsa. Salah satu perkembangan terbaru dalam pendidikan di Indonesia adalah kurikulum merdeka belajar Dermawan & Farid, 2022. Kurikulum merdeka Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access belajar merupakan suatu kurikulum yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud dengan tujuan untuk memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa. Kurikulum ini merupakan gabungan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Guru KTSP yang sebelumnya diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia As’ad, 2021a. Kurikulum mandiri merupakan generasi baru yang menjawab tantangan pendidikan saat ini. Kurikulum mandiri ini menawarkan kebebasan institusi dan mahasiswa dalam merancang proses pembelajaran. Faiz & Kurniawaty, 2020; Prasetyo et al, 2020; Sari, 2019 Kurikulum mandiri ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi kesulitan belajar akibat dampak pandemi dan juga menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang menarik . keterampilan Kurikulum mandiri merupakan kurikulum yang berbeda dengan sebelumnya, di mana guru diberikan kebebasan untuk memilih format, pengalaman dan materi yang relevan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran Marlina, 2022. Pada saat yang sama, mereka memiliki kebebasan seluas mungkin di sisi siswa untuk mengeksplorasi keunikan mereka sendiri. Dalam pelaksanaannya, guru harus memahami kompetensi setiap siswa, sehingga pada awal pertemuan untuk pelajaran baru, guru harus mengetahui kompetensi setiap siswa yang diampu guru sebelum melanjutkan topik. Isma et al., 2022. Untuk menyambut kurikulum mandiri ini, setiap sekolah harus segera bersiap melakukan adaptasi dan inovasi dengan kurikulum baru ini, termasuk madrasah ibtidaiyah. Adaptasi dan inovasi diperlukan agar madrasah ibtidaiyah dapat mengikuti perkembangan zaman dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswanya Tsania, 2022. Selain itu, adaptasi dan inovasi juga diperlukan agar madrasah ibtidaiyah dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa adaptasi dan Inovasi berfokus tidak hanya pada perubahan kurikulum, tetapi juga pada perubahan metode pembelajaran, perubahan sistem penilaian, dan perubahan struktur organisasi madrasah ibtidaiyah Rahman et al., 2023. Kurikulum Mandiri Madrasah adalah kurikulum mata pelajaran selain pendidikan Islam dan bahasa Arab yang disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan kurikulum pendidikan Islam dan bahasa Arab yang dikembangkan khusus untuk madrasah oleh Kementerian Agama, yang telah nilai-nilainya sendiri. Implementasi kurikulum mandiri di madrasah adalah implementasi kurikulum yang memberikan ruang bagi madrasah untuk berkreativitas dan berinovasi dalam pengembangan operasional kurikulum di tingkat satuan Susapti, 2018. Dari latar belakang di atas madrasah ibtidaiyah perlu mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan adaptasi dan inovasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh madrasah ibtidaiyah tersebut. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adaptasi dan inovasi Madrasah Ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan informasi yg disusun pada bentuk istilah-istilah & bisa mengumpulkan data buat dianalisis dengan menggunakan penjelasan cerita Penelitian kualitatif adalah kumpulan informasi dari latar belakang ilmiah, yaitu tujuannya adalah menafsirkan fenomena yang muncul, di mana peneliti menjadi alat sentral. Memperoleh informasi Penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner setelah dilakukan review terhadap hasil uji instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Teknik wawancara dilakukan secara penuh dengan menanyakan pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran mandiri bagi siswa yang mengalami proses belajar berdiferensiasi. Subjek dalam penelitian ini adalah satu responden kepala sekolah, tiga responden guru, dan tiga responden siswa di Madrasah Ibtidaiyah Husnul Khitam yang telah berhasil menerapkan kurikulum merdeka belajar. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran mandiri dengan Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access strategi pembelajaran yang berbeda di suatu Sekolah dasar. Dokumentasi hanya saja untuk mendukung Penelitian ini, data yg dikumpulkan adalah Foto dan dokumen tentang profil sekolah, struktur organisasi, visi dan misi, status guru dan siswa, infrastruktur dan dokumen. Terkait lainnya. Selain itu, observasi langsung terhadap kegiatan belajar mengajar di madrasah juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan data yang lebih kaya. Dokumentasi seperti laporan kegiatan belajar mengajar, buku pedoman, dan dokumen lain yang terkait juga dapat dijadikan sebagai sumber data. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan januari 2023. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan informasi agregat atau peneliti yang diperoleh langsung dari sumber data. Sedangkan data sekunder adalah informasi yang diperoleh/dihimpun dari berbagai sumber yang ada. Teknik analisis data menggunakan grounded theory dengan prinsip-prinsip untuk membangun teori yang diturunkan dari hasil interpretasi lapangan, yang kemudian diturunkan secara induktif. Proses analisis data penelitian menggunakan teknik pemodelan Miles dan Huberman dengan tahapan multikomponen melalui reduksi data, display data dan penalaran. Tahap verifikasi akurasi Data dibuat dengan triangulasi waktu dan sumber daya. Namun, wawancara dilakukan pada waktu yang berbeda pertaannya tetap sama. Triangulasi sumber melibatkan wawancara mendalam dengan mata pelajaran yang berbeda, guru, siswa dan kepala sekolah Sutarto et al., 2020. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Adaptasi Madrasah Ibtidaiyah dalam Menyambut Kurikulum Merdeka Belajar Penerapan kurikulum mandiri secara terbatas bertujuan pada tiga hal Wijaya et al., 2022. Pertama, sebagai bagian dari proses penyempurnaan kurikulum sehingga memiliki dampak yang paling optimal dalam mengurangi kehilangan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia di masa yang akan datang. Kedua, untuk menghasilkan praktik-praktik baik bagi guru maupun kepala sekolah yang berpengalaman dalam mengadopsi kurikulum yang kemudian dapat diimbaskan pada sekolah lainnya. Ketiga, pendekatan adaptasi kurikulum secara terbatas dan bertahap juga ditujukan untuk memberikan ruang kepada daerah untuk mempersiapkan sumber daya manusia selama fase adopsi untuk memberikan penguatan kurikulum yang akan digunakan pada masa yang akan datang Singh et al., 2021. Terdapat dua tujuan penting sebagai dasar diterapkannya kebijakan ini. Pertama, pemerintah khususnya Kemendikburistek hendak memberi penegasan bahwasanya sekolah mempunyai kewenangan serta tanggung jawab untuk menggunakan kurikulum yang sejalan dengan kepribadian tiap-tiap sekolah. Kedua, diterapkannya kebijakan pilihan kurikulum ini, proses perubahannya diharapkan berjalan lancar secara bertahap. Adanya perubahan dalam kurikulum membuat semua komponen yang terlibat didalamnya ikut menghadapi kondisi Mirasandi, 2019. Proses itu memerlukan tata kelola yang baik sehingga terwujudnya tujuan yang hendak dicapai, yakni peningkatan kualitas pengajaran dan pendidikan Indonesia. Maka dari itu, Kemendikbudristek memberikan pilihan kurikulum sebagai salah satu bentuk usaha manajemen perubahan Isma et al., 2022. Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khatimah selalu berupaya untuk beradaptasi dengan kurikulum merseka belajar. Karena, menyambut kurikulum Merdeka Belajar merupakan proses perubahan yang dilakukan oleh madrasah ibtidaiyah dalam mengimplementasikan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah Juniarni & Ali, 2022. Kurikulum Merdeka Belajar ini didesain untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan mengutamakan pengembangan kompetensi siswa dan pembelajaran yang berbasis masalah Nurkholiq, 2022. Adaptasi ini meliputi perubahan-perubahan yang dilakukan pada kurikulum, metode pembelajaran, sarana dan prasarana, dan sumber daya manusia Fontenelle-Tereshchuk, 2021. Dalam melakukan adaptasi ini, Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khatimah harus mengubah kurikulum yang sebelumnya berbasis kognitif menjadi kurikulum yang berbasis kompetensi. Metode pembelajaran juga harus diubah dari metode yang berpusat pada guru menjadi metode yang berpusat pada siswa. hal ini sesuai dengan pendapat Rahman et al. 2023 yang menyatakan bahwa dalam kurikulum merdeka belajar, metode pembelajaran yang digunakan harus berpusat pada siswa, guru tidak lagi menjadi pusat pengetahuan yang Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access mentrasfer pengetahuannya kepada siswa. Kurikulum merdeka belajar menekankan pada pengajaran yang menyenangkan yang mengarah pada pembelajaran yang aktif dan menyenangkan As’ad, 2021a. Keterampilan seorang guru dapat melakukan beberapa hal dengan adaptasi Proses pembelajaran dalam kurikulumnya di Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khatimah adalah guru menciptakan suasana belajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Guru memiliki kemampuan untuk memelihara keinginan siswa yang meliputi Konsep material, proses persiapan material, dan strategi pemecahan masalah. , dan penilaian dipakai pada proses pembelajaran , dan guru dapat merancang dan mengatur Lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan kompeten mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam setiap pelajaran, yang juga sesuai dengan gaya belajar, minat, dan kemampuan siswa yang sesuai. Madrasah ibtidaiyah harus mengubah materi pelajaran yang di ajarkan sesuai dengan kurikulum merdeka belajar. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan materi pelajaran dengan standar yang di tetapkan oleh pemerintah. Selain itu madrasah ibtidaiyah juga harus mengubah metode pengajaran yang di gunakan. Evaluasi juga merupakan bagian penting dari proses adaptasi Madrasah Ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. Evaluasi harus dilakukan secara teratur untuk mengevaluasi kurikulum baru dan untuk mengevaluasi kinerja gru dan siswa Tsania, 2022. Sarana dan prasarana harus diperbaiki dan diperbaharui sesuai dengan kebutuhan kurikulum Merdeka Belajar, serta sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan Rahmadani et al., 2022. Sejalan dengan hasil penelitian Dermawan & Farid, 2022 menyebutkan Penerapan kurikulum mandiri MI/SD memberikan kesempatan bagi guru MI/SD untuk benar-benar mandiri di dalam kelas dan bagi siswa MI/SD untuk belajar mandiri. Tiap-tiap pengajar memiliki gaya mengajar sendiri-sendiri dalam pembelajaran. Terlepas dari gaya belajar dan gaya mengajar yang digunakan, hal terpenting adalah proses belajar mengajar bisa berjalan secara optimal guna pencapaian tujuan pembelajaran yang hendak diwujudkan. Dalam artikel ini akan dipaparkan lebih lanjut mengenai pengembangan strategi pembelajaran SD/MI yang inovatif dalam implementasi kurikulum merdeka. Secara umum, adaptasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam era globalisasi. Namun perlu diingat bahwa implementasi kurikulum Merdeka Belajar harus dilakukan dengan baik dan tepat agar dapat memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di madrasah ibtidaiyah. 2. Inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar Proses pembelajaran, berdasarkan kurikulum mandiri, bertujuan untuk memperkuat keterampilan membaca dan matematika siswa. Para siswa dibimbing untuk dapat Mencari informasi, memahami dan berpikir atau memutuskan Bradley, 2020. Selain itu, peserta didik juga bukan hanya diarahkan untuk mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan konsep, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi Istaryaningtyas et al., 2021. Penerapan pendekatan saintifik yang dikenal dengan 5M mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan juga dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung siswa. Tinggal mengoreksi, menggunakan Model atau metode sesuai dengan sifat materi dan karakteristik siswa. Islamy, 2019. Inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah ibtidaiyah Bashir et al., 2021. Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah ibtidaiyah Islamy, 2019. Fase dan progres inovasi pembelajaran di MI Husnul Khitam pada program kurikulum merdeka belajar yaitu menyimak dengan penipuan seperti siswa dapat meninjau informasi yang telah mereka dengar. Pidato interaktif, i. H. siswa mengetahui bagaimana membentuk interaksi dengan wacana tulis sederhana. Membaca-melihat interaktif, i. H. siswa dapat secara interaktif mencerna dan merenungkan beberapa paragraf, teks tertulis, atau sumber daya visual. Tulisan dan penunjuk yang menarik, d. H. siswa dapat menggabungkan Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access dan menjelaskan kalimat menjadi paragraf dalam percakapan terbatas, membentuk rangkaian dua atau tiga paragraf yang berhubungan secara logis. Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khatimah menyambut kurikulum merdeka belajar dengan berupaya melakukan beberapa inovasi pendidikan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan siswa. Kurikulum Merdeka Belajar lebih menitikberatkan pada pembelajaran yang berbasis kompetensi, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian, siswa dapat mengejar cita-cita mereka dan menjadi lebih berkembang secara optimal Wijaya et al., 2022. Selain itu, inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik Yunida et al., 2022. Guru dan tenaga pendidik diberikan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan untuk dapat mengajar dengan metode yang sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar. Dengan demikian, guru dan tenaga pendidik dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih baik dan efektif Susapti, 2018. Inovasi madrasah ibtidaiyah juga dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran As’ad, 2021. Madrasah ibtidaiyah dibekali dengan peralatan dan Media pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar. Selain itu, madrasah ibtidaiyah juga dibekali dengan fasilitas internet sehingga siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar di internet Dziuban et al., 2018. Inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar juga dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan masyarakat. Madrasah ibtidaiyah bekerja sama dengan masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa Naparan & Alinsug, 2021. Selain itu, madrasah ibtidaiyah juga bekerja sama dengan perusahaan dan instansi lain untuk menyediakan program magang dan kerja sama lainnya. Inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar merupakan suatu Upaya peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah. Kurikulum merdeka belajar merupakan suatu kurikulum yang didasarkan pada prinsip-prinsip kemerdekaan belajar, yaitu, untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan itu minat dan potensei mereka Dermawan & Farid, 2022. Inovasi yang dapat dilakukan dalam menyambut kurikulum merdeka belajar di madrasah ibtidaiyah antara lain 1 Penerapan metode pembelajaran yang berbasis pada kegiatan siswa. Metode ini menaruh kesempatan pada anak didik untuk mengeksplorasi, mencari, dan menemukan pengetahuan sendiri yang di perlukan; 2 Penggunaan teknologi informasi dan kumunikasi TIK dalam pembelajaran. Teknologi ini dapat digunakan juga untuk meningkatkan interaksi antara siswa dan guru, serta memudahkan siswa dalam mencari informasi dan sumber belajar; 3 Penerapan kurikulum yang fleksibel dan adaptif. Kurikulum ini memungkinkan siswa untuk menemukan minat mereka dan potensi mereka, sehingga dapat meningkatkan motifasi belajar siswa; dan 4 Penggunaan pendekatan pembelajaran dan ini menekankan pada pengembangan kompetensi social, emosional, dan spiritual siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pribadi siswa. Sejalan dengan penelitian Dermawan & Farid 2022, terdapat beberapa langkah implementas strategi pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah yang inovatif dalam kurikulum merdeka yaitu a Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap Pendekatan strategis ini merupakan langkah dalam hal pemberian fasilitas kepada satuan pendidikan dalam pengenalan kesiapan guru, dan pihak sekolah sebagai dasar penentuan opsi implementasi kurikulum merdeka dan memberi evaluasi periodik berkisar 3 bulan guna pemetaan keperluan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum merdeka dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. b Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar High Tech Pendekatan strategi ini memakai teknologi informasi dan komunikasi TIK yang memiliki fungsi dalam penyediaan bermacam opsi asasemen dan bahan ajar seperti buku teks, modul ajar. c Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru High Tech Pendekatan strategi ini turut memkai teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki fungsi dalam pelaksanaan pelatihan madiri kurikulum merdekayang bisa diakses secara online oleh tenaga Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access pengajar guna mempermudah penerapan kurikulum merdeka yang disertakan dengan adanya sumber pembelajaran berupa video, podcast, atau ebook yang mudah dalam pengaksesannya serta dapat disalurkan melalui media penyimpanan flashdisk Azzahra et al., 2013. c Penyediaan Narasumber Kurikulum Merdeka High Touch Pendekatan ini dipakai dalam menyediakan narasumber kurikulum merdeka dari Sekolah Penggerak SP atau Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan SMK-PK yang sudah menerapkan kurikulum merdeka. d Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar High Touch Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan guru penggerak atau oleh pengawas sekolah sebagai tempat untuk berbagi media ataupun konten tentang kurikulum merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan Amri et al., 2022. Inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka merdeka belajar ini merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah ibtidaiyah Herlianti et al., 2015. Dengan menerapkan inovasi tersebut, harus meningkatkan dan meningkatkan motivasi siswa, serta meningkatkan kompetensi siswa dalam berbagai bidang. KESIMPULAN Penerapan kurikulum Kemerdekaan Belajar di MI Husnul Khitam diatur atau dikelola melalui alur manajemen mutu pembelajaran yang tepat. Mulai dari perencanaan, kepala sekolah sebagai leader menerapkan proses manajemen dengan memberikan kebijakan, sosialisasi arahan, mengorganisir tim pengembangan dan perencanaan kurikulum departemen, memimpin dan memantau pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran dan kemajuan pelaksanaan Pembelajaran Merdeka Kurikulum. Adaptasi dan inovasi madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Adaptasi meliputi perubahan dalam proses pembelajaran, pengembangan sumber daya, dan peningkatan kompetensi guru. Inovasi meliputi penggunaan teknologi & metode pembelajaran yg inovatif buat menaikkan output belajar siswa. Madrasah ibtidaiyah harus memastikan bahwa adaptasi dan inovasi dilakukan dengan baik untuk mencapai tujuan kurikulum merdeka belajar. DAFTAR PUSTAKA As’ad, M. 2021. Adaptation Into Islamic Education An Approach to Redesigning a Sustainable Islamic Education in the Post Pandemic Era. AKADEMIKA Jurnal Pemikiran Islam, 261, 19. Azzahra, B., Vernanda, S. G. W., Maisyah, R., & Imansari, F. P. 2013. Real Curriculum Adaptation In Indonesia. Literasi,11. Bashir, A., Bashir, S., Rana, K., Lambert, P., & Vernallis, A. 2021. Post-COVID-19 Adaptations; the Shifts Towards Online Learning, Hybrid Course Delivery and the Implications for Biosciences Courses in the Higher Education Setting. Frontiers in Education, 6, 711619. Crosby, R. M. H., Joy. 2000. AMEE Guide No 20 The good teacher is more than a lecturer - the twelve roles of the teacher. Medical Teacher, 224, 334–347. Dermawan, H., & Farid, A. 2022. Pengembangan Strategi Pembelajaran MI/SD yang Inovatif dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Dziuban, C., Graham, C. R., Moskal, P. D., Norberg, A., & Sicilia, N. 2018. Blended learning The new normal and emerging technologies. International Journal of Educational Technology in Higher Education, 151, 3. Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access Faiz, A., & Kurniawaty, I. 2020. Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Konstruktivisme Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 122, 155-164. Fontenelle-Tereshchuk, D. 2021. ‘Homeschooling’ and the COVID-19 Crisis The Insights of Parents on Curriculum and Remote Learning. Interchange, 522, 167–191. Herlianti, P. S., Linuwih, S., & Dwijananti, P. 2015. Independent Learning Strategy Of Natural Science With “One Day One Diary For Science†Program. 112. Irawati, D., Najili, H., Supiana, S., & Zaqiah, Q. Y. 2022. Merdeka Belajar Curriculum Innovation and Its Application in Education Units. Islamy, M. I. 2019. Developing Concept Approach Based Textbooks of Social Sciences Course for Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education. Al Ibtida Jurnal Pendidikan Guru MI, 61, 90. Isma, C. N., Rina Rahmi, & Hanifuddin Jamin. 2022. Urgensi Digitalisasi Pendidikan Sekolah. AT-TA’DIB JURNAL ILMIAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 129–141. Istaryaningtyas, I., L., S., & E., H. 2021. Management of the Independent Learning Curriculum during the Covid-19 Pandemic. Journal of Education Research and Evaluation, 52, 176. Juniarni, C., & Ali, N. 2022. Developing Innovation and Based on Smart Madrasah Model in Malang. 61. Marlina, T. 2022. Urgensi dan implikasi pelaksanaan kurikulum merdeka pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi Vol. 1, No. 1, pp. 67-72. Mirasandi, I. 2019. Curriculum Adaptation in Learning Student with Special Needs at Inclusive Schools Surakarta City. IJDS Indonesian Journal of Disability Studies, 61, 42–46. Naparan, G. B., & Alinsug, V. G. 2021. Classroom strategies of multigrade teachers. Social Sciences & Humanities Open, 31, 100109. Nurkholiq, A. 2022. Adaptasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM Berbasis Kkni Model MBKM Program Studi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. 21. Prasetyo, M. A. M., Bashori, B., & Lailisna, N. N. 2020. Strategy of boarding school Pesantren education in dealing with the COVID-19 pandemic. Khalifa Journal of Islamic Education, 42, 142-160. Rahmadani, A., Syariful, S., & Restavia, O. 2022. Dampak Program Kampus Mengajar Terhadap Keterampilan Pemberian Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Studi Kualitatif pada Mahasiswa BKI Universitas Al-azhar Indonesia. JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 71, 66. Rahman, R. A., Huda, M., Astina, C., & Faida, F. 2023. Adaptasi Kurikulum Merdeka Belajar Mata Pelajaran Bahasa Arab di SMP Takhassus Al-Qur’an Wonosobo. Lisanan Arabiya Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 62, 265–284. Sari, R. M. 2019. Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan. PRODU Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 11. Singh, J., Steele, K., & Singh, L. 2021. Combining the Best of Online and Face-to-Face Learning Hybrid and Blended Learning Approach for COVID-19, Post Vaccine, & Post-Pandemic World. Journal of Educational Technology Systems, 502, 140–171. Jurnal Educatio, 91, 2023, 386-393 Open Access Susapti, P. 2019. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA Berbasis Muatan Lokal di MI Mangunsari Kota Salatiga. Sutarto, S., Sari, D. P., & Fathurrochman, I. 2020. Teacher strategies in online learning to increase students’ interest in learning during COVID-19 pandemic. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 83, 129. Tsania, F. Q. P. 2022. Analisis Kesiapan dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka di Madrasah Ibtidaiyah Manbail Futuh Jenu. 71, 513–517. Wijaya, S., Syarif Sumantri, M., & Nurhasanah, N. 2022. Implementasi Merdeka Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Terdiferensiasi di Sekolah Dasar. Didaktik  Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 82, 1495–1506. Yunida, H., Tjalla, A., & Sarifah, I. 2022. The Independent Campus Learning Towards Industrial Revolution International Journal of Social Science And Human Research, 0510, 4582–4586. ... Kurikulum di MI juga harus fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini penting untuk memastikan bahwa materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa relevan dengan kebutuhan mereka dan mampu mempersiapkan mereka untuk berkompetisi di era global Aisyah et al., 2023. Oleh karena itu, MI perlu secara berkala mengevaluasi dan merevisi kurikulum mereka untuk memastikan kualitas dan relevansi materi yang diajarkan. ...Suharyanto SuharyantoTujuan – Penelitian pustaka ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dalam menciptakan madrasah ibtidaiyah yang unggul. Metode – Penelitian pustaka tentang strategi menciptakan madrasah ibtidaiyah unggul dan berkualitas menggunakan metode studi literatur atau deskriptif-analitis, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai strategi yang dapat digunakan oleh MI untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Studi literatur dilakukan melalui pencarian literatur terkait dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, artikel, dan publikasi lainnya yang relevan dengan pengembangan MI. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dengan mengidentifikasi tema dan pola-pola tertentu yang muncul dalam literatur tersebut. Hasil analisis kemudian disusun dalam bentuk ringkasan, sintesis, dan kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI. Hasil – Hasil penelitian adalah pengembangan MI perlu diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Untuk itu perlu berusaha keras untuk meraih prestasi baik akademik maupun non akademik, madrasah harus mempunyai terobosan/kiat-kiat untuk menciptakan madrasah ibtidaiyah unggul sebagai berikut 1 Melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah; 2 Pembentukan nilai–nilai Karakter Siswa; 3 Mengadakan muatan lokal; 4 Berani mengadakan ektrakurikuler, life skill yang spesifik dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari; 5 Menghindari kepemimpian sentralitas figur; 6 Mencetak guru super dari madrasah itu sendiri; 7 Memberdayakan perpustakaan; 8 Madrasah mengadakan lomba rutin; 9 Sarana dan prasarana yang lengkap; 10 Promosi Aulia RahmanMiftahul HudaChairani AstinaFarah FaidaThe research departs from the problem that the Merdeka Belajar-Kampus Mengajar MBKM curriculum requires the principle of independent learning to be implemented in the management of education and learning. Meanwhile, the position of the Arabic subject at SMP Takhassus Al-Qur'an Wonosobo includes local content, the school's particular scientific core. In addition, the Arabic at the school has a specific orientation and learning outcomes. The paper aims to discuss and describe the management of the MBKM curriculum for the Arabic subject at Takhassus Al-Qur'an Middle School including planning, organizing, implementing, and evaluating the curriculum, and obstacles and efforts to overcome the barriers in the implementation of the curriculum management. The research method used is descriptive qualitative with case studies—data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The research subjects were deputy head 1 of curriculum and Arabic teachers. The results of his research stated that the implementation of the Merdeka Learning curriculum for Arabic subjects had carried out an educational management flow that was by its stages, namely planning, organizing, implementing, and supervising. Even so, the obstacles in the implementation of the curriculum as the quality of education still encounter obstacles. These constraints require schools to apply the Free Learning curriculum with the principle of adaptation. Aiman FaizImas KurniawatyTujuan penelitian ini mendeskripsikan fenomena terkait dengan kebutuhan pendidikan Indonesia dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Hal yang utama dalam artikel ini adalah konsep filsafat progresivisme John Dewey yang di integrasikan dengan konsep pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan Library research untuk mengeksplore konsep-konsep yang relevan. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, tujuannya melakukan pengamatan terhadap fenomena pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan sistem pendidikan Indonesia yang saat ini dikonsepkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim merujuk pada konsep pemikiran filsafat progresivisme John Dewey. Hal yang utama dalam konsep tersebut menekankan bahwa manusia harus mengikuti perkembangan zaman begitu juga sistem pendidikan. Hal ini sejalan dengan konsep live long education. Aspek lainnya adalah pentingnya pengembangan skill dan performance karakter. Pengembangan karakter menjadi penting untuk menyeimbangkan antara kemampuan intelegensi dan karakter. Disamping karakter, pendidikan harus mampu mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif, sehingga dapat menemukan hal-hal baru dan mampu menghasilkan lulusan dengan memiliki jiwa entrepreneurship yang mampu mengelola negara dan segenap potensinya. Dengan adanya penelitian ini menjadi langkah awal bagi para peneliti dan praktisi dibidang pendidikan untuk mengembangkan konsep pendidikan Indonesia yang berlandaskan pada konsep-konsep pendidikan yang sesuai dengan kondisi zaman dan tantangan saat ini. Jitendra SinghKeely SteeleLovely SinghThe coronavirus disease 2019 COVID-19 pandemic has changed the landscape of higher education. As academic institutions across the world continue to deal with the global health crisis, there is a need to examine different instructional approaches including online, hybrid, and blended learning methods. This descriptive study provide an in-depth review of the history of blended learning, evolution of hybrid model of instruction, preparedness of faculty with minimal or no experience in online teaching, and lessons learned as faculty worked on navigating COVID-19 situation since early 2020. A fish-bone analysis, a visual and structured approach to identify possible causes of problem, has been used to present the problems faced by faculty during the pandemic. A detailed Strength–Weakness–Opportunities–Threat analysis of blended/hybrid learning has been presented. An evidence-based approach on how instructors can combine the best of both traditional and online instruction to offer engaging learning experiences for students has been described. This research provides valuable insights to faculty and administrators who are preparing to teach during a pandemic and making efforts to academically survive IstaryaningtyasSilviana reason for this examination was to inspect the status, all things considered, ranging from teachers, learning facilities, students and school partnerships, namely the school committee parents of students. on the one hand, the readiness of some teachers in mastering technology is still not optimal as a demand for distance learning and the school is not yet optimal in disseminating the curriculum for independent learning or the enactment of the curriculum during the pandemic. This investigation utilizes an illustrative subjective technique which means analyzing and afterward describing the problem obviously, sourced from library research with metaphysical realism as the approach. To help understudies influenced by the pandemic and possibly left behind, instructors are required to complete a symptomatic evaluation. The aftereffects of the appraisal are utilized as the reason for choosing learning procedures and giving healing or extra exercises to understudies who are generally given up. Daniela Fontenelle-TereshchukThe COVID-19 crisis forced schools to temporarily close from March 2020 to June 2020, producing unpredictable changes in instructional contexts and patterns. A new concept of 'homeschooling' emerged which required parents to support the implementation of the curriculum through remote learning. This article is based on a case study focusing on the perceptions of experiences of ten parents of Elementary school children during the school lockdown in Alberta, Canada. Parents argue that the schools' demands on them were unreasonable. These added to the stress of the quarantine and professional losses, and to the burden of working full-time, fulfilling household responsibilities, and having children rely mostly on parents to deliver an often brief, 'shallow' weekly lesson plan that lacked clear expectations and reliable assessment pieces. Parents also strongly cast doubts on the popular reliability of online education by suggesting the unsuitability of online tools to promote independent learning among young children. The study may provide valuable contributions to further inform how to better support learning from home during this ongoing study examines the classroom strategies of the ten multigrade teachers of East district of Tukuran, Zam-boanga del Sur, Philippines. The research environment has numerous remote elementary schools. It has six multigrade schools in which all teachers were handling two grade levels. The primary data collection method used is a semi-structured one on one interview. The results of the study informed that the classroom strategies of multigrade teachers include Classroom Management, Collaborative Learning, Using Differentiated Instruction, Connecting the Teaching to Real-life Situations, Integrating Technology in Teaching, and the flexibility of the Teacher. Despite these limitations and challenges that the teachers and pupils encountered in this multigrade school, they strived hard and tried their best to be meaningful and productive. There are several successful techniques that these multigrade teachers used to enhance the abilities and skills of the learners that bring them to compete in big schools. There are a lot of good things that came out precisely the classroom strategies of multigrade teachers. Thus, Multigrade teaching can be more beneficial to learners when they apply strategies that promote the interest of the WijayaMohammad Syarif SumantriNina NurhasanahPenelitian ini memakai metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, Teknik Pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen pengumpulkan data menggunakan angket yang telah dilakukan pengujian validitas dan reliabel berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen. Subjek penelitian merupakan siswa pada kelas V sebanyak 32 siswa dan guru sejumlah 16 orang, di Sekolah Dasar Negeri Palurahan 2 Kabupaten Pandeglang. Ditemukan bahwa pemahaman guru tentang pembelajaran terdiperensiasi sebesar 19% guru sudah sangat paham, sebesar 25% guru memahami, sebesar 19% cukup paham, dan sebesar 38% guru tidak paham tentan pembelajaran terdiferensiasi. Dan data yang diperoleh terhadap pemahaman siswa melalui pembelajaran terdiferensiasi ditemukan 63% siswa sebesar menyatakan mudah paham pada materi yang diberikan guru, sebanyak sebesar 25% menyatakan cukup paham, sedangkan sebesar 13% menyatakan tidak paham terhadap materi yang diberikan oleh guru dengan mengunakan pembelajaran terdiferensiasi yang disesuaikan gaya belajar pada siswa. Sedangkan gaya belajar siswa diperoleh data gaya belajar aoditori sebesar 31% siswa, dengan visual sebesar 44% siswa, dan sebesar 25% siswa memiliki gaya kinestetik dalam Yunida Awaluddin TjallaIva SarifahThe Independent Learning and Independent Campus are new curricula initiated by the Minister of Education and culture. This curriculum is in line with the character of young people in this digitalization era. Where today's young people have more interests and talents that are different from the past, therefore today is said to be the millennial era. Where today's young people do not want to be confined from the desire to be creative according to their interests, talents and potential according to their era. This idea is inseparable from the experience of the Minister of Education and culture abroad. He wants to develop the experience he got while abroad in Indonesia. Along with this digital era, Indonesia must be ready for the industrial revolution With the implementation of independent learning and independent campuses, learners can fill their skills by participating in extracurricular activities in the form of courses, internships/work practices, Student Exchanges, Teaching Assistance in Education Units, Research/Research, Entrepreneurial Activities, Independent Studies/Projects and developing villages/ thematic real work lectures. Where this activity is carried out within the Study Program and outside the Study Program. The government hopes that after completing education, they can immediately prepare themselves to enter the world of work. So that college graduates are ready to use. Both enter the world of work and the world of entrepreneurship. So that there will be no more unemployment in Indonesia, because young people are ready to compete in the national and international arena. So that it can welcome the era of the industrial revolution JuniarniNur AliConcept of smart madrasah is created as a response on complexity of challenges in education world. This research aims to determine the model of smart madrasah in Malang city. The development model is determined by measuring madrasah readiness level for information and communication technology. This research is mix method using consequential explanatory strategy through quantitative stage in data collection technique and then the data analysis is followed by qualitative in interpretation stages of overall analysis. Research location is Al Izzah senior high school Batu having high potential in implementing Smart Madrasah. Results of the research show that the madrasah has e-readiness on ICT by %, e-literacy level on ICT by %.Anisa RahmadaniSyariful SyarifulOca Restaviap> Kampus Mengajar as a part of Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM policy is seen as an effort to advance and promote education quality. This study aims to provide a description of the extent to which the Kampus Mengajar program contributes to the skills of providing counseling and guidance services at the elementary school level. Using descriptive qualitative with purposive sampling to recruit respondents with the criteria of Islamic Counseling Guidance study program students who participate the Kampus Mengajar program batch I and 2 n = 9. The data analysis technique uses theme analysis. Results found additional skills that respondents acquired during the assignment of the Kampus Mengajar program is communication skills, open learning skills, report cards building skills, observation skills, and increased ability to empathize. The results of the study also show that in practice the Teaching Campus program provides space to practice the skills of implementing guidance and counseling services in primary schools. Keywords - Guidance and counseling, Kampus mengajar, Primary school.
Padabagian awal telah dijelaskan apa yang dimaksud dengan silabus. Silabus adalah ( ) isi silabus adalah( ). Salah satu bagian dari isi silabus itu adalah materi pokok, Selanjutnya disini akan disajikan materi pokok mata pelajaran aqidah akhlak untuk SD, SMP, SMA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah . 1.
Ilustrasi upacara bendera merah putih. Foto PixabaySekolah merupakan pendidikan formal bagi seluruh warga Indonesia untuk mendapatkan pengajaran dan ilmu yang bermanfaat. Baik itu dalam bentuk materi pelajaran atau aturan dan norma yang berlaku di dalamnya. Aturan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang sudah ditetapkan sehingga harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Sedangkan norma adalah ketentuan yang digunakan sebagai panduan, tatanan, atau tingkah laku agar sesuai dalam bermasyarakat dan di lingkungan Agustin Sukses Dakhi dalam Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa, aturan dan norma meliputi adanya tata tertib yang dikomunikasikan dengan jelas dan dilaksanakan secara konsisten, sehingga pelajar menyadari dan terbiasa untuk mematuhi norma yang yang dibuat oleh sekolah agar dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh seluruh muridnya ini tertera dalam Janji Siswa. Berikut Janji SiswaIlustrasi siswa di Indonesia. Foto UnsplashJanji Siswa adalah sebuah teks yang biasa dibaca pada saat upacara bendera merah putih pada Senin pagi. Teks Janji Siswa dibacakan oleh petugas upacara kemudian diikuti oleh seluruh siswa di janji ini bukan sekedar teks biasa, di dalamnya terdapat poin-poin yang harus dipahami serta dijalankan oleh para siswa dan siswi. Mengutip buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Agus Trianto, butir-butir Janji Siswa adalah sebagai berikutBeriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar pekerti luhur dan senantiasa menjunjung tinggi nama baik dan taat kepada orang tua, bapak/ibu guru, karyawan tata usaha, sesama teman, dan sesama tata tertib sekolah yang belajar dan senantiasa mengembangkan wawasan keilmuan serta memiliki kepedulian terhadap ini mengandung makna yang bertujuan mendukung kedisiplinan para pelajar yang tengah menuntut ilmu di sekolah. Berikut makna yang terkandung dalam teks Janji Janji Siswa Bagi PelajarIlustrasi pelajar Indonesia. Foto PixabayMenukil buku Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa yang ditulis oleh Agustin Sukses Dakhi, dalam Janji Siswa dinyatakan untuk selalu terus bekerja keras demi meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, dan juga mencintai tanah karena itu, teks Janji Siswa yang diucapkan oleh seluruh pelajar di Indonesia bukan hanya sekedar ucapan. Mereka harus memahami makna dan tujuannya serta menerapkannya pada setiap perbuatan yang dilakukan, baik di lingkungan maupun di luar tidak ada lagi pelanggaran tata tertib di sekolah yang dilakukan oleh para pelajar. Mereka dapat mengenyam pendidikan secara fokus, aman, dan itu, tentunya tetap menghormati guru serta menghargai teman-teman. Bersikap sopan dan santun terhadap semua civitas sekolah juga merupakan salah satu tujuan dari dibentuknya Janji Penerapan Janji SiswaIlustrasi siswa sekolah. Foto PIxabayJanji Siswa merupakan serangkaian janji yang diucapkan oleh siswa sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kedisiplinan diri. Berikut adalah beberapa contoh penerapan Janji Siswa di lingkungan sekolah yang dikutip dari berbagai Contoh Penerapan Janji Siswa Sila PertamaMembantu teman yang berbeda agama ketika kesulitan menyelesaikan tugas dari ibadah secara rutin sesuai dengan keyakinan dan agama yang dalam kegiatan keagamaan di sekolah untuk memperdalam pemahaman agama yang Contoh Penerapan Janji Siswa Sila KeduaMenjaga hubungan yang baik antar sesama siswa, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau latar Bendera Merah Putih dengan cara berdiri tegak dan berlaku khidmat saat menyanyikan upacara sama dengan teman lain untuk membersihkan Contoh Penerapan Janji Siswa Sila KetigaMenjaga sikap santun dan etika dalam berinteraksi dengan teman-teman, guru, dan staf tugas dengan baik dan mengumpulkan tugas tepat membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan kelas, serta merawat taman atau area hijau di sekitar Contoh Penerapan Janji Siswa Sila KeempatMendengarkan dan menghormati nasihat orang tua serta menjalankan kewajiban sehari-hari seperti membantu orang tua di guru dengan penuh perhatian selama pelajaran berlangsung, menghormati waktu dan jadwal perbedaan pendapat dan latar belakang Contoh Penerapan Janji Siswa Sila KelimaMentaati tata tertib sekolah dengan datang ke sekolah tepat waktu, baik pada awal pelajaran maupun setelah seragam sekolah dengan lengkap, rapi, dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh aturan selama kegiatan sekolah, termasuk aturan saat mengikuti upacara, jam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, perpustakaan, dan Contoh Penerapan Janji Siswa Sila KeenamMembuat jadwal belajar yang teratur dan disiplin dalam melaksanakannya. Dengan mengatur waktu belajar yang baik, siswa dapat memanfaatkan waktu mereka secara efektif dan aktif dalam kegiatan akademik di sekolah, seperti diskusi kelompok, presentasi, dan perlombaan kegiatan peduli lingkungan seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, atau kampanye itu teks Janji Siswa?Siapa yang membacakan teks Janji Siswa saat upacara bendera?Apa makna teks Janji Siswa?
26 Peran Guru dan Orangtua Terhadap Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Manar Cawang Jakarta Dalam Menghadapi UASBN 2.7 Pengalaman pribadi penulis saat mengikuti UASBN. BAB III PENUTUP. 3.1 Kesimpulan. sekolah yang rusak parah dan yang diperbaiki secara total membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto dianggap ingkar janji. Pada akhir
Journal article Baca Tulis Al Qur'an dengan Metode Jet Tempur di Madrasah Ibtidaiyah Matholiul Falah Payaman Ngraho Bojonegoro + × Authors M. Romadlon Habibullah, Mukholidatul Musthofiah, Hamidatun Nihayah Penelitian ini dilatarbelakagi banyaknya anak yang belum mampu membaca al Qur'an dengan benar. Hal ini disebabkan karena anak zaman sekarang terbiasa menggunakan gadget daripada membaca al Qur'an. MI Matholiul Falah Payaman Ngraho Bojonegoro merupakan Madrasah yang memiliki program pembiasaan baca tulis al Qur'an hampir setiap hari dan Madrasah ini menggunakan metode yang berbeda daripada metode baca tulis al Qur'an yang diajarkan di berbagai instansi lainnya. fokus penelitian berkaitan tentang bagaimana proses pembelajaran baca tulis al Qur'an dengan metode jet tempur, faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. analisis data menggunakan reduksi data, penyadian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah 1 proses pembelajarannya dilaksanakan setiap hari selasa, kamis dan ahad. Di bagi menjadi 3 tingkatan pemula, lanjutan, dan tahfidz. Proses pembelajaran baca tulis al Qur'an dimulai dari membaca al Qur'an Membaca surat alfatihah dan surat-surat pendek sesuai dengan tingkatannya. Membaca materi yang ada di jet tempur sesuai tingkatannya, Menulis materi yang ada di jet tempur sesuai tingkatannya, 2 faktor pendukungnya adalah Kemampuan pendidik dalam menguasai materi, keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, manajemen kelas. 3 faktor penghambatnya adalah kurangnya media pembelajaran, monotonnya pendidik dalam menyampaikan materi, kedisiplinan siswa. Recently Published Journal article Pengembangan Buku Ajar IPA Berbasis Peta Pikiran untuk Melatih Berpikir Kreatif Peserta Didik di Sekolah Dasar + × Authors Rian Ningsih Pramunita Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa buku ajar yang berbasis peta pikiran untuk melatih berpikir kreatif peserta didik di sekolah dasar. Materi yang di kembangkan adalah materi pengaruh kalor terhadap benda yang terdapat pada materi kelas V di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan dengan mengacu pada model 4D yang mempunyai tahapan yaitu, 1 pendefinisian, 2 perancangan, 3 pengembangan, 4 penyebaran. Desain ujicoba menggunakan One Group Pre-test Post-test Design. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Insturmen yang digunakan antaranya lembar validasi, lembar tes, dan kuesioner. Buku ajar yang dikembangkan dinyatakan memenuhi kriteria valid pada komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan dan ke grafikan. Buku ajar yang dikembangkan juga dinyatakan sebagai buku ajar yang praktis di tinjau dari respon peserta didik. Buku ajar yang dikembangkan juga dinyatakan efektif ditinjau dari keterampilan berpikir kreatif yang meningkat dari pre-test yang memeroleh presentase sebesar 28% meningkat pada post-test menjadi 58,2% dengan N-gain ketuntasan kategori sedang. Berdasarkan pembahasan hasil dan temuan-temuan disimpulkan bahwa buku ajar IPA berbasis peta pikiran yang telah dikembangkan pada materi pengaruh kalor terhadap benda layak digunakan untuk melatih berpikir kreatif peserta didik di Sekolah Dasar. Journal article Peran Pendidikan Kepramukaan sebagai Media Pembentukan Karakter Kepemimpinan Siswa Sekolah Dasar + × Authors Alfi Nur Hidayati Mendalamkan karakter kepemimpinan pada kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang dilakukan oleh Pembina pramuka SDN Medalem I dengan tujuan agar siswa SDN Medalem I benar-benar memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan penuh rasa tanggungjawab. Selain itu penerapan karakter kepemimpinan siswa pada ekstrakulikuler pramuka di SDN Medalem I dilakukan sejak dini agar mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi dan manfaat pendidikan kepramukaan sebagai media pembentukan karakter kepemimpinan siswa di SDN Medalem I. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskritif yakni melihat fenomena yang terjadi dilapangan unt[1]uk memperoleh data dan penguraiannya secara sistematik sehingga mudah untuk dipahami. Dan teknik yang digunakan adalah observasi, komunikasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan proses implementasi dan manfaat pendidikan kepramukaan sebagai media pembentukan karaker kepemimpinan siswa pembina menggunakan metode belajar sambil melakukan learning by doing tahap transinternalisasi nilai dengan memberikan contoh terlebih dahulu kemudian peserta Pramuka mengikutinya. Penerapan jelajah alam yang dilakukan setia tiga bulan sekali yang dilakukan diakhir pertemuan. Dan penerapan pada kegiatan-kegiatan dalam ekstrakuler pramuka. Most Viewed Journal article Analisis Dampak Pembelajaran Daring terhadap Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah + × Authors Suttrisno Suttrisno Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis dampak selama pembelajaran daring terhadap penurunan motivasi belajar siswa dibandingkan dengan saat pembelajaran tatap muka siswa kelas IV di sekolah MI Muhammadiyah 5 Surabaya. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif diskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara. Penulis menggunakan teknik wawancara dengan mengumpulkan informasi dari 5 orang wali murid dan 5 siswa dari kelas yang diampunya. Berdasarkan dari wawancara bersama 5 wali murid dan 5 siswa tersebut, ditemukan bahwa siswa-siswa tersebut mengalami penurunan motivasi belajarnya selama pembelajaran daring dibandingkan dengan motivasi belajar saat tatap muka. Penyebab dari penurunan motivasi belajar siswa tersebut adalah siswa banyak mendapat bantuan menyeluruh dan langsung dari orang tua, saudara atau tetangga yang mendampingi siswa saat melakukan pembelajaran daring. Namun begitu, juga ditemukan bahwa dampak pendampingan daring seperti itu akan berakibat negatif terhadap perkembangan siswa kedepannya. Dampak negatif terhadap perkembangan siswa yaitu siswa lebih tidak peduli atau terkesan meremehkan terhadap setiap tugasnya. Selain itu, siswa juga akan lebih banyak menggantungkan diri terhadap bantuan orang lain sehingga menjadikan dirinya pribadi yang kurang mandiri. Pada akhirnya kondisi siswa yang kurang mandiri tersebut juga akan sering membuat wali murid kesulitan saat mengarahkan siswa untuk menyelesaikan setiap tugas dan tanggungjawab di sekolahnya.
AnggaranBOS Madrasah dan Pesantren pada DIPA Kemenag tahun 2020 direncanakan mengalami peningkatan unit cost. Dalam data yang berhasil dihimpun team Arusnews, untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), naik dari Rp800.000 per siswa menjadi Rp900.000/siswa di tahun 2020. Sementara Madrasah Tsanawiyah (MTs), naik dari Rp1 juta menjadi 1,1 juta per siswa
Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Berbasis Kegiatan Sunnah Rasululllah Di Sekolah DasarArticlep style="text-align justify;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai-nilai akhlak berbasis sunah rasulullah di SD IT Sahabat Qur’an. Penelitian ini mengunakan penelitian kulitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, data penelitian didapatkan dari observasi, dan wawancara. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 guru kelas dan guru pendamping. Hasil informasi dari informan melalui tahapan analisis reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai akhlak berbasis kegiatan sunnah rasulullah melalui 5 kegiatan yaitu 1penguatan akidah yang bersumber dari ajaran Allah SWT, 2pembiasan shalat sunah dhuda, qobliyah, badiyah, dan shalat wajib zuhur dan ashar yang dilaksankan dengan berjamaah, 3kegiatan tahsin dan tahfiz yang telah ditentukan kegiatannya sesuai jadwal, 4pakaian yang sesuai dengan syariat islam dan pemisahan ruang kelas laki-laki dan perempuan, 5akhlak dan abad islam yang dilakukan berdasarkan sunnah rasulullah. Problematika yang terjadi dalam kehidupan bermasyarak, kebanyakan mengenai permasalahan anak yang menunjukan hal-hal yang kurang pantas dilakukan ataupun diucapakan. Adanya pergaulan yang tidak dikontrol menjadi salah satu penyebabnya, namun dengan adanya Taman Pendidikan Al-Quran anak lebih bisa mengontrol pergaulan dengan adanya pembiasaan yang baik dan penanaman sikap sopan santun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembinaan karakter anak melalui taman pendidikan Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan di Masjid Madinatul Mukminin. Upaya yang dilakukan para pendidik ustad/ustadzah dalam pembentukan akhlak peserta didik antara lain 1 Belajar membaca al-qur’an dan menghafal surat-surat pendek, 2 hafalan do’a sehari-hari, 3 praktek sholat, 4 Membiasakan mengucapkan salam ketika masuk dan keluar kelas, dan 5 menceritakan kisah-kisah teladan. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, walaupun mengalami perubahan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana integrasi pendidikan akhlak dalam pembelajaran sejarah budaya Islam pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta Salamah Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan model integrasi sejarah budaya Islam dengan pendidikan akhlak dalam pembelajaran Sejarah Budaya Islam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang digaris bawahi dalam melaksanakan pendidikan akhlak dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Temuan terkait fenomena tersebut yaitu 1 Wali kelas IV MIS Salamah Kota Jambi yang diteliti telah menerapkan integrasi pendidikan akhlak dengan meneladani akhlak mulia Nabi dalam pembelajaran SKI; 2 Guru yang menerapkan integrasi SKI dengan Pendidikan Moral menyesuaikan dengan materi yang dipelajari; 3 Keuntungan mengintegrasikan pendidikan akhlak dalam sistem pembelajaran SKI dapat menanamkan kejujuran, membentuk kebiasaan yang baik, dan berakhlak mulia. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka sangat penting untuk mengintegrasikan konsep Sejarah Kebudayaan Islam dengan Pendidikan Akhlak sebagai cara pembentukan akhlak mulia bagi generasi bangsa. Pendidikan akhlak merupakan kondisi jiwa dan pikiran pada seseorang yang menimbulkan terjadinya tindakan yang tidak direncanakan, banyak sekali akhlak yang sudah luntur disebabkan oleh berbagai faktor dan berbagai tantangan yang harus dihadapi pada zaman modern sekarang ini. Salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu krisis moral dan akhlak pada siswa, penggunaan media sosial merupakan salah satu isu yang menjadi pemicu rusaknya akhlak terutama pada siswa usia Sekolah Dasar. Hal tersebut menjadi masalah yang cukup serius dan akan menghancurkan masa depan siswa jika terus dibiarkan, salah satu pengetahuan agama yang terlupakan adalah tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW. Untuk meningkatkan akhlak tersebut dapat dengan meneladani sifat wajib Nabi dan menjauhi sifat mustahilnya, sifat wajib Nabi yaitu siddiq yang artinya jujur, amanah yang artinya dapat dipercaya, tabligh yang memiliki arti menyampaikan, dan fathanah yang artinya cerdas. Sedangkan sifat mustahil bagi Nabi yang sebaiknya kita hindari yaitu kidzib yang artinya bohong, khianat artinya tidak dapat dipercaya, kitman yang memiliki arti menyembunyikan, dan baladah yang berarti bodoh. Metode penelitian yang digunakan adalah Design and Development D&D dengan desain pengembangan menggunakan model ADDIE, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket. Produk E-book Alchaora Special Characteristic of Rasulullah ini digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan akhlak siswa SD kelas tinggi, khususnya siswa kelas 5. E-book Alchaora Special Characteristic of Rasulullah secara kategori baik digunakan untuk meningkatkan akhlak siswa di Sekolah Dasar dengan tingkat pencapaian 83,3%, besar harapan penulis bagi para guru sebagai tenaga pendidik dapat menggunakannya sebagai media untuk meningkatkan akhlak siswa di Sekolah Dasar. Lulusan madrasah dianggap belum mampu bersaing dalam kancah dunia khususnya pada bidang non Islamic studies seperti sains, kesehatan, dan teknik informatika, sebab penerapan pendidikan akhlak hanya berfokus pada akhlak secara tekstual tanpa diiringi akhlak untuk mengembangkan potensi diri dan keberlangsungan hidup. Akhlak modern inovatif, produktif dan kreatif menjadi konsep penting untuk solusi tersebut dan diterapkan dalam pendidikan madrasah melalui kegiatan pembelajaran dan life skill. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konstribusi madrasah MTsN 4 Hulu Sungai Utara dalam penerapan akhlak modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan library research. Hasil penelitian adalah konstribusi madrasah MTsN 4 Hulu Sungai Utara untuk menanamkan akhlak modern dilakukan melalui 1 kegiatan ekstrakurikuler yang berpusat pada pengembangan life skill dan kewirausahaan, crafting, Teknologi Informatika pengembangan software maupun aplikasi, inovasi barang dengan kreatifitas budaya lokal, pengolahan sampah, sains dan robotik, serta optimalisasi organisasi di madrasah; 2 metode pembejaran berbasis pemecahan masalah maupun menciptakan solusi berupa peluang dan usaha; 3 seminar dan pelatihan life skill yang bersifat modern dengan pembicara yang mampu mendobrak pasar nasional maupun internasional. Pendidikan seharusnya mampu mencetak manusia yang cerdas secara intelektual IQ, emosional EQ, dan spiritual SQ. akan tetapi realitanya adalah sistem pendidikan yang ada di Indonesia hanya mampu mencetak peserta didik yang cerdas secara intelektual saja, dan mengesampingkan kecerdasan emosional dan spiritual. Hal inilah yang menjadikan bangsa ini mengalami krisis akhlak, sehingga angka kriminalitas meningkat drastis. Pendidikan akhlak merupakan solusi bagi problem moralitas dan karakter bangsa saat ini. Maka dari itu, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk menginternalisasikan nilai-nilai akhlak serta menerapkan metode yang efektif melalui proses pembelajaran. Nilai-nilai pendidikan akhlak merupakan suatu hal yang perlu untuk ditanamkan pada diri anak, dan hal itu yang juga coba diterapkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Padi 3 Pacitan. Adapun tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan akhlak yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Padi 3 Pacitan, baik dari segi program, metode dan prosesnya. Penelitian ini memakai penelitian kualitatif by research, yakni terdapat penelitian lapangan juga penelitian pustaka. Hal ini dilakukan guna untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai pendidikan akhlak pada sekolah tersebut. Sampel penelitian yang digunakan adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Padi 3 Pacitan. Hasil dari penelitian ini meliputi program yang digunakan dalam pendidikan akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Padi 3 Pacitan adalah program pembelajaran ditambah program halaqah tarbiyah, adapaun metode pendidikan akhlak yang diterapkan adalah metode mauidzah hasanah, keteladanan, dan kisah. serta proses dalam pendidikan akhlak dilakukan dengan memperhatikan berbagai hal, yakni pendidikan akhlak yang berkaitan dengan Allah, kepada diri sendiri dan kepada sesama. Diharapkan ketika metode, program dan proses berjalan dengan baik dan maksimal, maka akan menghasilkan anak didik yang memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan merupakan suatu cara dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan, misalnya dengan menanamkan akhlak pada manusia Suryadarma & Haq, 2015. Penanaman akhlak pada anak perlu dipupuk sedari dini, karena akhlak merupakan hal yang sangat penting melebihi dari hal apapun. Banyak sekali anak-anak, khususnya siswa pada tingkat sekolah dasar yang memiliki akhlak yang kurang baik. Untuk meningkatkan akhlak tersebut dapat dengan cara mempelajari keteladanan akhlak dari kisah Nabi Yusuf. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif. Dengan menggunakan Teknik Angket pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab, dan Metode wawancara untuk mengumpulkan data lisan guna mendapatkan data yang spontan sebagai data primer. Produk media E-TTI Elektronik Teka-teki Islamic ini yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk menanamkan akhlak mulia pada siswa sekolah dasar, khususnya siswa sekolah dasar kelas 3. Secara keseluruhan, elektronik teka-teki islamic ini memiliki tingkat pencapaian sebesar 82,5% sehingga termasuk kategori baik untuk digunakan di sekolah para guru sebagai tenaga pendidik dapat menggunakannya untuk menanamkan akhlak mulia di sekolah. Selain berfungsi sebagai alat untuk menanamkan akhlak mulia, diharapkan juga produk ini dapat menambah ketertarikan siswa sekolah dasar dalam kegiatan belajar dikarenakan dengan menggunakan media elektronik. Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, memahami, dan mendeskripsikan tentang Metode Ummi yang dikembangkan di SDIT Ihsanul Amal 1 Implementasi metode Ummi di SDIT Ihsanul Amal Alabio, 2 Kualitas bacaan al-Quran setelah diterapkan metode Ummi. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus case studies . Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Teknis analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan, pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara keikutsertaan peneliti; teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber, teori, dan metode; dan ketekunan pengamatan. Informan penelitian yaitu Kepala Sekolah, Waka Bidang Kurikulum, siswa, dan Kordinator Ummi. Hasil 1 Implementasi metode Ummi dalam meningkatkan kualitas membaca al-Quran yaitu Pembelajaran al-Qur’an di SDIT Ihsanul Amal 8 JP/minggu, guru yang mengajar mendapatkan sertifikasi dari Ummi Foundation, guru-guru yang mengajar di SDIT ini juga kebanyakan hafizh-hafizah al-Quran, evaluasi pembelajaran meliputi evaluasi harian, mingguan, bulanan dan semester; 2 Kualitas membaca al-Quran setelah diterapkan metode Ummi menghasilkan bacaan al-Quran yang baik dan sesuai dengan hukum-hukum tajwid yang Qur’an Hadits adalah merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk masa depan, guna untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami isi kandungan surah – surah dalam Al – Qur’an. Dalam pembelajaran Al – Qur’an Hadits masih membutuhkan perencanaan dan persiapan yang baik agar proses KBM Kegiatan Belajar Mengajar dan penilaian serta hasil dari akhir pembelajaran selaras dengan apa yang diiginkan. Alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran Al – Qur’an Hadits ini berupa metode yakni metode bernyanyi. Metode bernyanyi sangatlah unik dan bahkan menyenangkan bagi peserta didik yang masih menduduki di Madrasah Ibtidaiyah, metode bernyanyi juga dapat mempercepat ingatan dalam memahami isi kandungan dalam beberapa surah – surah yang dipelajari. Pemanfaat metode bernyanyi ini guna untuk peserta didik menghafal tanpa paksaan, dengan bernyanyi lalu menyukai nyanyian, peserta didik akan terbiasa dengan lagu yang dikarang oleh guru yang sesuai degan materi. Kemajuan terus meningkat beberapa metode telah dilaksanakan, namun dalam penelitian ini metode bernyanyi ini memiliki perkembagan yang lebih mudah dari pada sebelumnya. Misalnya, dengan menggunakan metode bernyanyi peserta didik akan lebih ceria dan bahkan ingin terus bernyanyi dengan tanpa disadari peserta didik hafal bahkan memahami disetiap sya’ir lagu. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru mengenai inovasi pembelajaran sebagai alat bantu pencapaian pembelajaran yang bisa membuat siswa tidak mudah jenuh dan bosan. Studi ini secara khusus berfokus pada mengidentifikasi perspektif guru baru untuk melakukan inovasi pembelajaran, baik secara konvensional maupun berbasis IT, sehingga tidak terjadi kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran dan diharapkan pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan dan mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan melakukan survei. Data dikumpulkan dari guru sarjana dan guru pascasarjana yang bekerja sebagai guru. Penelitian ini menggunakan kuisioner survei sebagai instrumen utama pengumpulan data. Analisis menggunakan data yang disajikan dengan tabel, diagram, serta dari observasi. Hasil dari survey yang telah dilakukan ternyata sebagian besar guru telah melakukan inovasi dalam pembelajaran, baik berupa konvensional maupun berbasis Informasi TeknologiIT. Sebagian guru juga sudah melakukan inovasi pembelajaran berbasis Internet. Menurut pendapat para guru, pimpinan di sekolah tersebut menganjurkan adanya inovasi dalam pembelajaran dan selalu memberikan dukungan penuh dalam melaksanakan program belajar mengajar berbasis IT. Pembelajaran yang diberikan oleh guru selama studi berlangsung di sekolah mereka sudah cukup baik dan menjadi dasar bagi guru dalam berinovasi sekreatif mungkin agar membantu pencapaian pembelajaran tercapai dengan baik. Dengan adanya, inovasi pembelajaran ini akan menciptakan guru yang terampil dan berwawasan. Desain penelitian ini adalah survei yang dilakukan melalui beberapa tahap penting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru selalu mencari dan membaca tentang inovasi media pembelajaran karena telah mengetahui betapa pentingnya inovasi pembelajaran. Akan tetapi tidak semua dalam kesehariannya selalu memakai media pembelajaran berbasis teknologi,seperti quiz,komik,ataupun media-media lainnya dan ada sebagian yang belum mengetahui media pembelajaran menarik seperti quiziz, wordwall, kahoot. Ada pula kendala yang menurut sebagian besar guru kurang memadai,yaitu pada fasilitas sarana dan prasarana. Tetapi dengan inovasi pembelajaran pada media pembelajaran ini dapat membantu proses pembelajaran dengan baik, daya serap yang lebih baik, dan menyeimbangkan tipe-tipe belajar anak. Diharapkan dengan adanya artikel ini dapat menjadikan acuan agar para pimpinan serta para guru untuk terus berinovasi mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan disukai oleh siswa. Para pimpinan juga harus selalu mendukung adanya inovasi pembelajaran di zaman yang mana teknologi semakin pesat perkembangannya. Serta fasilitas yang ada harus diperhatikan agar memudahkan proses pembelajaran. Begitu juga halnya dengan para guru yang harus berinovasi agar mampu mengarahkan siswa berpikir kritis dan mencintai pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development R&D bertujuan untuk menghasilkan alat peraga smart joglo dan mengetahui kelayakan alat peraga smart joglo berbasis kearifan lokal terintegrasi problem solving tema 6 kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini dilalukan di SD Negeri Kalikalong yang terdiri dari 18 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, lembar angket validasi ahli media dan ahli materi, lembar angket respon peserta didik, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan alat peraga smart Joglo pada aspek kevalidan mendapat persentase dari ahli media 93,3% dan ahli materi 91,6% dengan kategori sangat valid. Pada aspek kepraktisan dari hasil respon peserta didik saat uji coba terbatas mendapat persentase 96,6%, saat uji coba lebih luas mendapat persentase 98,3%. Hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 oleh observer I mendapat persentase 94,1%, observer II mendapat persentase 88,2% dan pada pertemuan II oleh observer I dan II mendapat persentase 94,1%. Dilihat dari persentase hasil respon peserta didik dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran alat peraga smart Joglo mendapatkan kriteria sangat praktis. Pada aspek keefektifan dari hasil tes peserta didik mendapat persentase keefektifan 83,3% dengan kriteria sangat efektif. Dari hasil kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan maka alat peraga Smart Joglo berbasis kearifan lokal terintegrasi problem solving dapak dikatakan layak untuk digunakan. Materi pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah syarat dengan nilai nilai bagi pembentukan pribadi muslim,tantangan terbesar seorang guru adalah bagaimana agar peserta didik mampu memahami isi dari pembelajaran tersebut dan tercapai tujuan pembelajaran. Untuk itu diperlukan alat peraga edukatif yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah dalam proses pembelajaran Guru belum pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran Fiqih. Maka salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian maka peneliti mencoba melakukan penelitian pengembangan yang di latar belakangi oleh adanya potensi dan masalah yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Pengembangan Alat Peraga Edukatif Gerakan Sholat dari kain Planel pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development R&D, dengan Prosesdur pengembangan model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation . Angket, wawancara dan dokumentasi kemudian diolah menjadi dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif untuk kemudian digunakan sebagai penentu kelayakan alat peraga edukatif gerakan sholat dari kain planel dan mengetahui respon peserta didik di Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Alat Peraga edukatif gerakan sholat dari kain planel telah divalidasi oleh tiga validator ahli dengan kriteria layak dan mendapatkan respon sangat positif dari peserta didik. Abstrak Albert Bandura dalam teorinya menjelaskan bahwa anak banyak belajar melalui mengamati. Teori Albert dalam pembelajaran digunakan guru untuk menunjukan praktik atau tata cara melakukan sesuatu dan anak memperhatikan. Maka dari itu penelitian bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan penerapan modelling teori Albert Bandura dalam pembelajaran Fikih materi “Tata Cara Berwudhu “ kelas IA Di MI Ummul Qura. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru Fikih kelas I dan siswa kelas 1A yang berjumlah 25 orang. Adapun objek penelitiannya adalah penerapan teori modellling Albert Bandura dalam pembelajaran Fikih MI kelas 1 serta terbentuknya kemampuan siswa dalam mempraktikan tata cara berwudhu. Untuk memperoleh data dilapangan peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dilakukan analisis dat a. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan modelling teori Albert Bandura dalam pembelajaran Fikih materi “Tata Cara Berwudhu“ dapat dilihat dari 3 tahapan, tahap pertama perencanaan, pada tahap ini guru membuat desain pembelajaran. Kedua tahap pelaksanaan melalui 4 proses yaitu, proses perhatian, pengingatan, produksi, dan motivasi. Proses perhatian, guru memberikan contoh langsung terkait tata cara berwudhu sedangkan siswa memperhatikan dengan seksama. Proses pengingatan, setelah siswa memperhatikan guru mempraktikan tata cara berwudhu kemudian dari hasil perhatian atau pengamatan itu siswa merekam dalam ingatan kognitifnya. Proses produksi, siswa dapat mempraktikan tata cara berwudhu yang benar. Proses motivasi siswa diberikan penguatan, seperti guru memberikan pujian, dan hadiah atas keberhasilan siswa. Ketiga tahap evaluasi dalam hal ini guru menggunakan tes tulis, lisan dan praktik dalam pembelajaran fikih. Kata Kunci mi ummul qura, modeling, penerapan Pembelajaran PAI terdapat cakupan materi mengenai sejarah yaitu kisah Keteladanan Rasulullah Saw dan sahabatnya. Salah satunya yaitu kisah perjuangan dakwah Nabi Yahya Dakwah diartikan sebagai proses mendidik siswa dengan berdasarkan nilai ke-Islaman yang dilakukan guru kepada siswa di sekolah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum tersedianya media pembelajaran interaktif yang dapat memudahkan serta menarik bagi peserta didik di SDN Panyingkiran III. Tantangan besar bagi seorang guru untuk membuat peserta didik antusias ketika penyampaian materi pembelajaran, terkhusus kisah perjuangan dakwah Nabi Yahya Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mengembangkan produk guna membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas 6 SDN Pangyingkiran III. Pengembangan produk yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini menghasilkan rancangan media interaktif yakni MIPA Media Interaktif Petualangan Ali. Penelitian ini menggunakan model Design and Development D&D atau bisa disebut juga desain dan pengembangan sebagai alat untuk menyampaikan materi khususnya mengenai dakwah dalam pembelajaran kelas 6 di Sekolah Dasar. Teknik pengolahan data yang peneliti gunakan adalah kualitatif. Data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan saat uji coba . Dari hasil analisis data pengembangan MIPA Media Interaktif Petualangan Ali ini menunjukkan kelayakan pada hasil akhir evaluasi formatif dan hasil angket validasi kelayakan produk. Hasil validasi dilakukan dengan cara meminta validasi dari ahli media. Selanjutnya setelah melakukan validasi oleh ahli, peneliti melakukan uji coba produk terhadap 38 siswa dan dihasilkan semua siswa mendapatkan nilai yang electronic book yang sengaja diciptakan guna mempermudah seseorang dalam mengakses pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Hal ini merupakan adaptasi dari adanya dampak kemajuan IPTEK yang semakin cepat di segala sektor kehidupan termasuk bidang pendidikan. Generasi bangsa yang unggul tak hanya dilihat dari kecerdasan intelektualnya saja, melainkan juga kecerdasan moral dan emosional. Moral dapat dibentuk sedini mungkin yakni jenjang sekolah dasar, sebagai upaya mewujudkan itu hadirlah mata pelajaran PAI sebagai mata pelajaran wajib yang harus ada. Pembelajaran PAI identik dengan penyampaian nilai-nilai moral tentang akhlak dan akidah Islam, penyampaian ini biasa disebut dengan metode dakwah, namun seringkali terjadi ketika dakwah ini tidak disampaikan dengan cara yang menarik maka akan terkesan membosankan terlebih bagi anak usia sekolah dasar di kelas rendah. Dari penjelasan itulah, tujuan dilakukannya penelitian ini guna mengetahui apakah e-book Budami yang telah dibuat dapat bermanfaat dalam memahami makna Keesaan Allah bagi siswa kelas 1 SD. Penelitian ini menggunakan metode D&D Design and Development dengan pendekatan kualitatif melalui teknis menelaah data penelitian dari hasil angket dan kajian literatur sebelumnya yang akan diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini ialah e-book Budami ini bermanfaat sebagai media dakwah dalam membantu guru ketika proses pengajarannya serta membantu siswa untuk memahami makna Keesaan Allah, melalui e- book ini pula didapatkan hasil yang cukup memuaskan selama proses pembelajaran Islam sangat memperhatikan perenungan atas kisah tertentu dan dalam pengambilan ibrah . Umat Nabi Muhammad hendaknya mengikuti ajaran nabi Ibrâhîm seorang yang hanif dan tidak mempersekutukan Allah. Ini penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatanpustaka libraryresearch .Cerita nabi Ibrâhîm ditelusuri pada ayat-ayat cerita Nabi Ibrâhîm dengan metode tafsir maudhu’i atau tematik . Ibrah yang bisa diambil dari Kisah Nabi Ibrâhîm ' Alaihissalâm adalah a. Selalu sabar, santun, tegar dan tabah dalam menyampaikan dakwah serta yakin akan kebesaran Allah, b. Selalu membiasakan diri mencintai Allah, ridha, ikhlas dan husnuzzan kepada Allah Subhânahu wa Ta’alâ . c. Di hidup dan kehidupan kita harus selalu berikhtiar, bertawakkal dan berdoa dalam menjalankan perintah maupun larangan-larangan Allah Su b hânahu wa Ta’alâ . Aspek pendidikan Islam yang terdapat dalam kisah Nabi Ibrâhîm ' Alaihis s alâm dalam Alquran adalah a. Tujuan pendidikan Nabi Ibrâhîm yaitu menjadi imam para muttaqin dan muslim yang taat dan patuh kepada Allah. b. Peserta didik yaitu kerabat dekat dan kaumnya. c. Pendidik yaitu Nabi Ibrâhîm langsung menyampaiakan dakwah beliau. d. Materi yang disampaikan Nabi Ibrâhîm yaitu tentang tauhid, Ibadah dan t azkiyatunnufûs serta Akhlak. e. Metode dakwah Nabi Ibrahim dengan metode hikmah, mau’izatul hasanah dan mujadalah billati hiya ahsan . f. Lingkungan dakwah Nabi Ibrâhîm ' Alaihissalâm dengan kondisi masyarakat yang meyembah berhala beliau tetap gigih memperjuangkan agama tauhid. Kisah nabi Ibrâhîm bisa dijadikan sebagai pedoman orangtua untuk bekal pembelajaran tauhid. Ajaran ketauhidan seharusnya sudah ditanamkan sejak usia dini agar orangtua tidak khawatir tentang ketauhidan anak-anaknya ketika sudah dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan quizizz sebagai salah satu media alternative dalam pembelajaran bahasa arab online bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah. Kemajuan teknologi yang saat ini berada pada era industri mengharuskan para pendidik untuk lebih aktif dan kreatif dalam memilih media pembelajaran, ditambah lagi dengan kondisi Indonesia dan beberapa negara lain beberapa waktu lalu mewajibkan pembelajaran daring demi mencegah penyebaran virus covid-19. Penelitan ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui metode studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa quizizz merupakan salah satu media yang sangat mudah, efektif dan menarik untuk digunakan dalam kegiatan evaluasi dan pembelajaran bahasa Arab berbasis online. Aplikasi ini bisa dilaksanakan secara langsung maupun bentuk penugasan. Fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi ini bisa digunakan untuk kegiatan evaluasi dan pembelajaran bahasa Arab seperti maharah istima’, maharah kalam, maharah qira’ah, maharah kalam, dan maharah kitabah. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan media pembelajaran Bahasa Arab bagi guru di Madrasah Ibtidaiyah secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk membahas sejarah berdirinya MDTA Al-Amin, nilai-nilai Pendidikan Islam yang diajarkan, metode penanaman nilai-nilai pendidikan Islam serta hambatan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam dikalangan siswa yang minoritas Muslim di Desa Lau Bekeri Kutalimbaru Deli Serdang. Untuk menjawab permasalahan di atas penulis menggunakan penelitian kulitatif deskriptif dengan pendekatan field research penelitian lapangan. Sebagai key instrumen penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data dianalisis menurut pemikiran Miles dan Huberman. Untuk menjamin keabsahan data digunakan triangulasi dan perpanjangan penelitian. Hasil penelitian menjelaskan MDTA Al-Amin berdiri atas saran dari BKM Masjid Al-Amin yang menginginkan anak-anak di tingkat dasar dibekali dengan pemahaman agama Islam agar menjadi generasi tangguh, yang saleh serta salehah dan siap menghadapi lingkungan yang mayoritas non Muslim. Nilai-Nilai Pendidikan Islam yang diajarkan meliputi akidah dan akhlak, Alquran, Bahasa Arab, sejarah Islam, tafsir, hadis, fikih, tambahan aksara Arab Melayu, al-khat menulis indah. Metode yang dipergunakan ceramah, demonstrasi, dan training. MDTA Al-Amin mendapat dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk honor pendidik, dukungan dana dari donatur yang tidak terikat, dan masyarakat di sekitar Desa Lau Bekeri. Hambatan dalam menanamkan pendidikan Islam meliputi pemahaman orang tua yang minim terhadap agama sehingga kurang mendorong anak untuk belajar agama, hambatan teknologi dalam hal ini media sosial, serta lingkungan pergaulan yang mayoritas non Muslim dimana mereka tidak beribadah sesuai tuntunan Islam sehingga anak-anak Muslim pun takut ikut terpengaruh dengan pergaulan mereka. Bahkan yang Muslim sendiri pun masih banyak yang tidak menjalankan ajaran Islam dengan baik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab pada materi mufradat tentunya tidak lepas dari perencanaan yang matang. Penggunaan strategi yang tepat akan memudahkan siswa menguasai mufradat. Tujuan riset ini adalah untuk mengeksplorasi tentang bagaimana strategi pengajaran bahasa Arab di MI Rakha Amuntai. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, dan teknik Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data sebagai teknik analisis datanya. Hasil penelitian ini adalah strategi pengajaran bahasa Arab pada materi mufradat di MI Rakha Amuntai sudah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya penyusunan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan baik, setidaknya sudah tersusun dan tergambarkan proses pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Namun begitu, dalam perencanaan tersebut belum tergambarkan secara jelas terkait strategi apa yang digunakan, serta langkah-langkahnya juga belum tersusun secara terperinci, begitu juga dengan metode dan medianya. Namun guru terlihat menggunakan strategi bermain peran dan demonstrasi dalam mengajarkan bahasa Arab pada materi mufradat di MI Rakha Amuntai. Secara teoretis dan praktis penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi sekolah dan guru agar mempersiapkan rencana pembelajaran dengan sebaik-baiknya, melengkapai komponen-komponen pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan strategi, metode, pendekatan, dan media yang tepat untuk materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, sehingga materi menjadi lebih mudah diserap dan kuasai oleh siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan layanan pendidikan bagi siswa lamban belajar di SDN 2 Betak Tulungagung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah Pelaksanaan layanan guru dalam hal modifikasi alokasi waktu pembelajaran bagi siswa lamban belajar di kelas dilakukan dengan guru memberikan bimbingan untuk siswa yang lambat dalam belajar dengan memberikan jam tambahan di luar jam pelajaran, guru memodifikasi isi atau materi pembelajaran bagi siswa lamban belajar di kelas dilakukan dengan penurunan tingkat kesulitan materi suatu mata pelajaran dan memberikan perhatian yang lebih pada siswa lambat belajar saat penyampaian materi pembelajaran. Anak dengan keterbatasan intelektual memiliki kemampuan kognitif yang rendah sehingga berakibat pada kemampuan rawat diri yang rendah pula. Kondisi psikologis berupa keterbatasan intelektual pada DSM-V dijelaskan dengan indikasi klasifikasi IQ dibawah rata-rata, terdapat defisit dalam fungsi intelektual dan bersifat adaptif yang terjadi pada periode satu cara untuk meningkatkan kemampuan terutama pada rawat diri individu dengan keterbatasan intelektual, yaitu bisa mandiri dalam mandi dan berpakaian, maka diberikan intervensi berupa terapi perilaku dengan teknik reinforcement positive . Subjek pada penelitian ini adalah anak perempuan usia 9 tahun dan memiliki intelegensi dibawah rata-rata. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penggunaan tes psikologi. Desain penelitian ini berupa studi kasus untuk menguji efektivitas terapi yang digunakan. Hasilnya menunjukkan perubahan positif dari subjek, yaitu meningkatnya meningkatnya kemampuan rawat ini bertujuan untuk 1. Mendeskripsikan penanaman nilai karakter pada anak berkebutuhan khusus di SD Negeri Unggulan Mongisidi I Makassar. 2. Mendeskripsikan bentuk penanganan dalam mengatasi masalah pendidikan karakter pada anak berkebutuhan khusus di SD Negeri Unggulan Mongisidi I Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus case study . Subjek penelitian ini adalah guru kelas II dan guru pendamping khusus dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperanserta, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui hasil informasi yang diperoleh dari kepala sekolah, guru kelas II, dan guru pendamping khusus SD Negeri Unggulan Mongisidi I Makassar sudah menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa di kelasnya melalui pembelajaran, hal ini terlihat dengan studi dokumentasi RPP, dalam RPP tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan karakter khususnya ada pada KD dan KI maupun Indikator yang didalamnya terdapat nilai-nila karakter yaitu relegius, integritas, nasionalis, mandiri, dan gotong royong. Penanaman nilai pendidkan karakter di kaitkan dengan visi dan misi sekolah, aturan sekolah, aturan kelas, selogan atau poster yang mendukung dalam implementasi pendidikan karakter. Bentuk penanganan dalam mengatasi masalah pendidikan karakter pada siswa berkebutuhan khusus yaitu dengan cara mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya, kemudian menegurnya dengan baik, anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan sesuai dengan hambatannya dan tak jarang jika kita harus memberinya penjelasan di iringi dengan contoh sehingga anak akan lebih mudah memahami, jika tidak di indahkan maka di hadapkan dengan kepala sekolah dan sekolah menghubungi orang tuanya. Pendidikan multikultural adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian didalam dan diluar sekolah yang mempelajari tentang berbagai macan status sosial, ras, suku, agama agar tercipta kepribadian yang cerdas dalam menghadapi masalah-masalah keberagaman budaya. Tujuan penelitian ini adalanh untuk mengetahui peran pendidikan multikultural dam meminimalisir problematika anak di sekolah. Permasalahan yang sering terjadi memerlukan jalan keluar dan tindakan yang nyata. Oleh karena itu pendidikan multikultural memiliki peran dalam meminimalisir problematika anak disekolah seperti radikal atau perkelahian dan juga bullying. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur, penelitian ini dapat diambil dari berbagai macam referensi yaitu dari jurnal ilmiah online dan internet. Hasil kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendidikan multikultural yang dimasukkan ke dalam proses pembelajaran di sekolah akan memberikan peta pemahaman yang jelas kepada siswa-siswi di sek0lah ataupun madrasah dan hal ini tentunya akan mengurangi bahkan menghilangkan perilaku negatif dalam diri siswa seperti perilaku bullying yang mengarah kepada kekerasan secara fisik dan mental. Penelitian ini berkontribusi terhadap isu-isu pendidikan yang berupaya untuk memberikan karakter saling menghargai dalam diri siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana penguatan Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini melalui penggunaan Bahasa Cinta oleh orangtua di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga, Kab. Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa observasi langsung di lokasi penelitian, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa model penerapan bahasa cinta dalam penanaman pendidikan karakter yang diterapkan oleh orangtua bagi anak usia dini yaitu sentuhan fisik, tindakan melayani, kata-kata peneguhan, serta model bahasa cinta yang bersyarat. Model bahasa cinta yang paling banyak digunakan untuk penguatan karakter anak usia dini di Desa Pusian Selatan adalah kata-kata peneguhan dari orangtua terhadap anak serta waktu berkualitas antara orangtua dan ini membahas mengenai pengembangan produk media pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar berbasis aplikasi digital dengan tujuan mengetahui efektifitas penggunaan media digital seperti aplikasi android dalam proses pembelajaran. Aplikasi yang dikembangkan Bernama KATMA Ketentuan dan Aturan Membaca Al-Qur’an. Selain tuntutan zaman penggunaan teknologi digital ini dimaksudkan agar peserta didik semangat dalam belajar dan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode D&D Design and Development dengan model pengembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu, define, design, develop, dan disseminate. Adapun penyajian data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Sumber data yang diperoleh berasal dari peserta didik kelas II dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan memperoleh hasil penilaian aplikasi KATMA dari peserta didik sebanyak 98,21% menarik dari segi tampilan, 95,53% mempermudah dalam pelajaran ketentuan dan aturan membaca Al-Qur’an, 95,53% memotivasi dalam belajar, 90,17% mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, 97,32% mudah digunakan, dan 95,53% bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mendapatkan nilai persentase sebanyak 97,22% untuk aplikasi KATMA. Dengan demikian aplikasi KATMA sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk anak usia SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami proses penerapan bermain finger board untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 3 anak perempuan dan 2 anak laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bermain finger board dapat menjadi alternatif yang dapat dilakukan para pendidik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, yang mana pelaksanan pembelajaran ini dilakukan secara beulang-ulang. Oleh karena itu penggunaan finger board dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dapat ditindak lanjuti dan diaplikasikan. Hal ini membuktikan bahwa finger board dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh. Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan Library Research. Hasil penelitian ini adalah bahwa konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh meliputi; dasar-dasar pendidikan agama Islam yaitu 13 sifat da’i dan 28 asas dakwah. Program-program meliputi shalat berjama’ah lima waktu di masjid, pendidikan atau pembelajaran Alquran, birrul waa lidain, puasa, taklim dan puasa sunnah. Metode pendidikan agama Islam meliputi, metode kebiasaan, metode keteladanan, metode nasihat, metode monitoring, metode punishment memberikan hukuman, metode keluar khuruj. Tujuan pendidikan agama Islam meliputi, untuk mencapai sifat-sifat di antaranya, iman dan yakin seperti iman dan yakinnya Rasulullah saw. Fikir dan risau seperti fikir dan risau Rasulullah saw. Maksud hidup seperti maksud hidup Rasulullah saw. Kecintaan seperti kecintaan Rasulullah saw. Tertib hidup seperti tertib hidup Rasulullah saw, mampu berinteraksi dengan masyarakat, dapat memberikan manfaat kepada orang lain, mampu berdakwah, dan mencari ridha Allah swt dan selalu menjalankan sunnah Nabi. Sedangkan materi pendidikan agama Islam meliputi, ta’lim wa ta’allum berisi beberapa materi, di antaranya adalah materi Alquran, anak-anak mereka di ajarkan cara membaca Alquran, menghafal surah-surah pendek, selain itu juga membacakan kitab fadhilah amal yang materinya tentang fadhilah-fadhilah amal, seperti fadhilah puasa, sedekah, zikir, membaca Alquran dan di bacakan rutin setiap selesai shalat. Selain itu juga materi mengenai enam sifat sahabat, yaitu yakin pada kalimah Thoyyibah, shalat khusu’ dan kudhu’, ilmu dengan zikir, ikramul muslimin, meluruskan niat, dakwah dan ini berisi tentang penerapan islamic games dalam mengembangkan nilai agama anak usia dini pada era pandemi covid-19. Jenis metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain yaitu experimental design dengan jenis non-equivalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 dengan subjek yaitu anak-anak usia 4-5 tahun di desa laut Dendang, dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 14 anak. Indikator penilaian dalam penilaian ini adalah 1 mengetahui agama yang dianutnya, 2 berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, 3 mengenal Tuhan dan Ciptaan-Nya, 4 membedakan perilaku baik dan buruk, 5 menirukan gerakan ibadah dengan urutan yang benar. Hasil penelitian ini yaitu pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata mean pretest 1,28 dan posttest 1,42, nilai t paired t-test sebeesar -2,534. Sedangkan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata mean sebesar 1,42 pada pretest dan posttest 3,28. Nilai t paired t-test sebesar -12,790. Dari hasil kedua kelompok tersebut kontrol dan eksperimen diperoleh nilai t independt t-test sebesar -11,277 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan islamic games mampu mengembangkan nilai agama anak usia dini 4-5 tahun secara moral yang dilakukan pada anak usia dini mendukung suatu kreativitasan dimana adnak dapat bermain sambal belajar pada satu waktu yang sama. Melalui permainan simbolik ternyata dapat pula dijadikan upaya dalam meningkatkan sebuah pendidikan moral bagi anak di usia dini dan taman kanak-kanak. Tulisan ini bertujuan dalam memberikan penjelasan terkait manfaat yang didapat dalam pemanfaatan permainan simbolik pada anak usia dini. Metode yang digunakan yaitu menggunakan studi literature dimana mengambil preferensi dari penelitian-penelitan sejenis sebelumnya. Teknik analisis yang dipakai adalah deskriptif. Hasil yang didapat yaitu bahwa sebuah permainan simbolik dapat memberikan manfaat yaitu sebagai batu loncatan anak, media pengasah kemampuan kognitif, sebagai media untuk meningkatkan rasa empati pada anak. Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Bahkan ketika lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki pengetahuan tentang diri, dan tidak memiliki penghargaan tertentu terhadap diri kita. Konsep diri akan terbentuk sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, anak-anak membutuhkan konsep diri untuk dapat masuk dan diterima lingkungan sosialnya, dan salah satu pembentuk konsep diri itu yakni dengan adanya self-esteem harga diri . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi literatur. Kegiatan penelitian dengan studi literatur dilakukan peneliti dengan cara mencari data dari berbagai sumber tertulis, baik berupa buku, artikel, dan jurnal yang relevan dengan obyek penelitian, sehingga masalah dapat dipecahkan dengan menelaah sumber-sumber data yang sudah terkumpul sebelumnya dan tidak perlu lagi riset secara langsung di lapangan. Kepercayaan diri seorang anak tentu tidak timbul dengan sendirinya. Orang tua mempunyai peran terbesar dalam menumbuhkan self-esteem anak agar menjadi individu yang percaya diri. Self-esteem adalah cara seorang anak berpikir dan merasakan segala sesuatu tentang dirinya. Apakah ia merasa dicintai, disayangi, dihargai, atau justru merasa diabaikan dan ditolak, perasaan inilah yang kemudian akan menentukan baik/buruk perilakunya. Orang tua yang mampu menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, dan penghargaan, bahkan ketika anak berbuat salah sekalipun, akan membuat self-esteem anak menjadi positif. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang bersyukur dan percaya diri. Sebaliknya, orang tua yang lebih sering menunjukkan rasa marah, kecewa, atau frustrasi ketika melihat perilaku anak akan menciptakan self-esteem yang negatif dalam diri anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk me ngetahui kecerdasan interpersonal di implementasikan pada anak usia dasar. D alam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan atau library research , serta metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, seperti pencarian data berupa artikel yang terindex s inta 2 hingga s inta 5, sebanyak 10 artikel tentang implementasi kecerdasan interpersonal pada anak usia dasar. Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah peneliti sendiri. Analisis isi menggunakan teknik analisis . Kesimpulan dari penelitian ini terkait dengan kecerdasan interpersonal dan kehidupan sosial. Manusia dikenal sebagai homo socius sebab manusia selalu membutuhkan interaksi kepada manusia lain , sama halnya dengan para anak sepanjang hidupnya. Setiap anak-anak memerlukan pertolongan dari orang lain baik dari keluarga atau sebayanya, meskipun anak pada usia dasar terus membutuhkan orang lain, meskipun tidak sedikit anak yang belum mampu menyesuaikan diri dan membentuk melakukan interaksi dengan orang lain. Terdapat tiga aspek dasar dari kecerdasan interpersonal yang meliputi Social SensitivitySocial Insight dan Social Communication yang bersama-sama membentuk satu kesatuan yang berkaitan dan saling melengkapi. Pola asuh keluarga umumnya diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Orang tua sering kali mendisiplinkan anak-anaknya seperti mereka disiplin oleh orang tua mereka. Tiap keluarga menyusun standar tindakan mereka sendiri, sesuai dari apa yang tersedia serta apa yang diterima dalam keluarga. Ditambah lagi jikalau anak dibesarkan dalam extended family, pastinya kriteria kontrol tindakan bisa bervariasi antara orang tua dengan anggota keluarga lain yang berada pada rumah yang selaras. Penelitian ini d ilaksanakan guna menghimpun informasi yang cukup tentang pola asuh extended family terhadap tumbuh kembang anak, Metode yang dipakai pada penelitian ini sesuai dengan studi literatur yang menghimpun beberapa penelitian sebelumnya guna merespon bagaimana pola asuh extended family terhadap tumbuh kembang anak. Hasil penelitian menerangkan bahwasanya p ada hakikatnya tumbuh kembang seorang anak masih memiliki ketergantungan pada orang tua serta keluarganya. Hal ini dikarenakan keterlibatan orang tua serta keluarga dalam extended family sangat krusial serta mempunyai tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan pengasuhan sebab kemandirian anak belum cukup terbentuk. Untuk extended family ini yang mana semuanya harus saling melengkapi, pihak keluarga harus bisa memahami dan berkompromi. Keluarga dapat menciptakan hubungan yang terkoordinasi yang selaras satu sama lain minat dan tujuan. Salah satu kompromi yang dilakukan adalah merawat dan mengasuh anak dalam lingkungan sosial keluarga besar. Dengan kata lain, kewajiban dan tanggung jawab tumbuh kembang anak diserahkan kepada mereka. Suami istri, ayah, ibu mertua, kakek-nenek, paman, bibi, ipar atau saudara kandung entah secara keseluruhan ataupun hanya dalam batas-batas tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk m enganalisis i mplementasi model pembelajaran berdasarkan konsep dan model Maria Montessori dengan metode sandiwara boneka yang fokus dalam meningkatkan kemampuan ber bahasa anak usia dini . Desain Penelitian T indakan kelas ini menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus yang meliputi a perencanaan, b pelaksanaan tindakan, c pengamatan, dan d refleksi. S ubjek dalam penelitiannya adalah anak usia dini pada RA Nurul Yasin, kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus kelompok B yang berjumlah 17 anak didik . T eknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes unjuk kerja anak melalui berbicara menceritakan kembali isi cerita . Hasil penelitian ini antara lain 1 adanya peningkatan rata-rata kemampuan bahasa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I dan II. Pada siklus I rata-rata kemampuan bahasa 74,59, pada siklus II rata-rata kemampuan bahasa 76,88 , 2 secara individu, adanya peningkatan kemampuan bahasa anak melalui pembelajaran ini, yaitu jumlah anak yang mencapai ketuntasan individu 75 % pada siklus I yang mencapai ketuntasan individu adalah 9 anak pada siklus II yang mencapai ketuntasan individu sebanyak 14 anak, dan 3 secara klasikal, adanya peningkatan kemampuan bahasa anak melalui sandiwara boneka pada siklus I yang mencapai ketuntasan klasikal adalah 52,94% pada siklius II yang mencapai ketuntasan klasikal sebesar 82, 33%. Sekolah dasar adalah tolak ukur keberhasilan pendidikan selanjutnya, dalam undang-undang sistem pendidikan nasional 17 “Pendidikan dasar ialah melandasi Sebagai orang tua dan guru seyogianya harus memperhatikan dengan baik terhadap perkembangan bahasa anak agar potensi minat dan bakat anak dapat diketahui. Dari studi kasus yang saya analisis dari beberapa tempat layanan jasa WiFi rumahan dimana anak-anak berkumpul bukan untuk fokus belajar justru main game online, hal ini membuat anak tingkat sekolah dasar justru lebih sering diam dan ketika berbicara cenderung mengelurkan kata-kata kasar. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik menganalisis pengaruh perkembangan bahasa anak sekolah dasar terhadap kognitif anak, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang terkait seperti orang tua, guru, siswa dan peneliti kesenjangan antara harapan dan kenyataan, realita saat ini terdapat orang tua yang memiliki kesibukan yang padat sehingga melupakan kewajiban nya sebagai uswah hasanah bagi anak saat di rumah. Terlebih saat pandemic covid-19 yang mengharuskan anak untuk belajar dari rumah. Hal ini tentu menambah tanggung jawab bagi semua orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anak saat mengikuti pembelajaran daring. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pandangan Islam mengenai peran orang tua sebagai uswah hasanah saat pembelajaran daring. Kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan yang bersifat deskriptif-analisis dengan metode content analysis analisis isi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran utama orang tua selama pembelajaran daring yang tidak hanya mengawasi anak untuk mengerjakan tugas dan membimbing anak mengikuti pembelajaran melalui platform tertentu, melainkan lebih dari orang tua harus memberikan bekal mengenai pendidikan agama yang cukup seperti memberikan contoh uswah hasanah kepada anak dan membiasakan nya untuk salat berjamaah, sedekah dan kegiatan keagamaan lainnya sehingga saat masa pandemi berakhir anak dibekali oleh akhlak yang baik. Abstrak Penanaman kepedulian sosial anak sekolah sangatlah mudah dan akan terlaksanakan dengan baik jika dilakukan pembiasaan setiap hari dan di bantu oleh orang tuanya. Karena pada saat sekarang banyaknya anak sekolah dasar yang kurang memiliki rasa kepedulian sosial di lingkungan masyarakat,misalnnya menertawakan teman yang jatuh, kurang partisipasinya dalam kegiatan gotong royong karena sibuk dengan HPnya. Tujuan dari penelitian ini agar dapat menggungkapkan bagaimana upaya orang tua dalam menanamkan sikap kepedulian sosial di masyarakat anak sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di jalan Lolo Gunung Sarik Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan 3 sampel orang tua anak sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Maka hasil peneliti temukan dalam upaya orang tua menanamkan sikap peduli sosial adalah yang pertama menjenguk orang sakit, kedua membatu orang lain dengan membiasakan hidup berbagi, ketiga mengikuti gotong royong yang diadakan di masyarakat dan menyingkirkan rintangan dijalan Abstrak Berlokasi di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia melalui jalur darat membuat Kabupaten Sambas rawan mengalami kasus human trafficking dan kejahatan, terutama kepada anak. Terlebih masih banyak sumber daya manusia di Kabupaten Sambas minim akan edukasi mengenai kejahatan-kejahatan tersebut terlebih kepada anak-anak yang berada di bawah umur 17 tahun. Hal ini sempat memicu peningkatan kasus kejahatan anak Kabupaten Sambas pada 2019. Peningkatan kasus membuat pemerintah sadar dan berusaha meningkatkan kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Sambas. Namun perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat yang semakin maju mendorong adanya gerakan yang menginginkan Komite Perlindungan Anak Indonesia KPAI di Kabupaten Sambas agar ada suatu badan yang fokus menangani kejahatan di Kabupaten Sambas. Penelitian ini akan menekankan dua hal untuk dibahas secara mendalam yaitu pemaparan data kasus yang konkret dan penjelasan penanganan kasus kejahatan anak di Sambas sekaligus melihat respon masyarakat setempat terhadap langkah yang dilakukan pemerintah. Penulis menggunakan metode penulisan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini pada dasarnya menunjukkan bahwa adanya urgensi terhadap perkembangan dari pembentukan komite baru KPAI di Kabupaten Sambas guna membantu penanganan perlindungan dan penyembuhan anak korban kejahatan. Studi ini merupakan sebuah studi meta analisis hubungan antara kebersyukuran dengan well being pada kelompok usia anak, remaja dan dewasa. Studi meta analisis ini menggunakan 24 studi dari 8 artikel jurnal dan 2 disertasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai korelasi ř = 0,2003 dan ρ = 0,242, serta berada dalam daerah penerimaan interval kepercayaan 95% -0,263 < ρ < 0,664. Berdasarkan nilai korelasi tersebut, maka hubungan antara kebersyukuran dengan well being tidak selalu berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan well being pada individu tidak semuanya terbentuk karena variabel kebersyukuran yang tinggi saja, tapi didukung oleh variabel-variabel lain.
Semogaini menjadi contoh oleh madrasah di Kota Pekanbaru lainnya, bahkan bagi seluruh madrasah di Indonesia,'' ucap Karim. Kepala MIN 3 Pekanbaru Darusman yang akrab disapa Dede menyebutkan, kanal Youtube Pembelajaran MIN 3 Pekanbaru dibuat untuk mengatasi problema lost learning selama pandemi Covid-19 .
KAMI PUTRA-PUTRI MI FATTAHUL HUDA BERIKRAR JANJI DENGAN SETULUS HATI UNTUK SENANTIASA 1. Bertaqwa kepada Allah swt 2. Cinta kepada Rosulullah Muhammad SAW. 3. Setia kepada Pancasila, Undang-undang dasar 1945, dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. 4. Berbakti kepada kedua orang tua 5. Taat dan patuh kepada guru 6. Mematuhi segala peraturan dan tata tertib sekolah. 7. Saling menghormati dan menghargai seluruh teman. 8. Disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. 9. Menjaga kerapian dan kesopanan dalam berpakaian, serta sopan santun dalam setiap ucapan dan perbuatan. 10. Menjaga kebersihan dan keindahan di lingkungan sekolah. 11. Belajar dengan tekun serta bersemangat tinggi untuk meraih prestasi. 12. Menjaga nama baik MI Fattahul Huda dan siap untuk mengabdikan diri pada MI Fattahul Huda sewaktu dibutuhkan SEMOGA ALLAH SWT, MEMBERKAHI IKRAR JANJI KAMI Published by MI FATTAHUL HUDA PUNGPUNGAN MI Fattahul Huda adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah dibawah naungan YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-FATTAH dan PC LP Maarif Bojonegoro View all posts by MI FATTAHUL HUDA PUNGPUNGAN
jeZoz. 95kjsswiud.pages.dev/21795kjsswiud.pages.dev/21695kjsswiud.pages.dev/38495kjsswiud.pages.dev/4695kjsswiud.pages.dev/19695kjsswiud.pages.dev/31795kjsswiud.pages.dev/38695kjsswiud.pages.dev/23695kjsswiud.pages.dev/195
janji siswa madrasah ibtidaiyah